Rabu, 13 September 2023

Story

Just, Stay With Me

Prolog 
Elijah Kim
Elijah atau yg akrab dipanggil Elle adalah gadis keturunan Korea-Cannada. Ayahnya bernama Kim Soo Suk dan ibunya bernama Gabella Morenouse. Ibu Elijah merupakan wanita asal Quebec, Cannada. Elijah sendiri lahir di Seoul, Korea Selatan dan dia tinggal di Korea sampai umurnya 18 tahun. Pada saat Elijah berumur 18 tahun itu, ayahnya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ayahnya meninggal dunia. Setelah kejadian itu, Elijah dan ibunya memutuskan untuk imigrasi ke Cannada, kembali ke keluarga besar ibunya yg ada di Quebec, Cannada. 
Saat Elijah berusia 18 tahun itu dia memiliki cinta pertamanya. Seorang lelaki yg satu sekolah dengannya. Bagi Elijah, lelaki itu adalah sosok yang sempurna, baik dari segi wajahnya, tubuh serta otaknya. Namun ada sisi minusnya, lelaki itu memiliki sikap yang sangat dingin, baik itu kepada Elijah ataupun kepanasan teman-teman lainnya. Dia jarang sekali tersenyum, mukanya yg selalu muram itu entah kenapa terlihat sangat tampan di mata Elijah. Lelaki itu memiliki sebutan 'gaeul' arti dalam bahasa Korea adalah musim dingin, tapi Elijah sering menyebutnya dengan 'Winter'. 
Pada suatu ketika, Elijah memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada 'Winter'. Namun sebelum dia sempat mengutarakan perasaannya yg tepat di hari kelulusan nya, dia harus menerima kenyataan pahit kalau ayahnya meninggalkan dia untuk selama-lamanya. Dan bertambah sakit lagi hati Elijah saat dia melihat 'Winter' sedang berjalan dengan gadis lain pada hari kepergian ayahnya itu. Peristiwa yang memukul nya itu membuat Elijah meng iya kan ajakan ibunya untuk berimigrasi ke Cannada. Dia ingin melupakan 'Winter' dan segala kenangan yang membuatnya sakit hati. 
Tanpa di sadari Elijah, dia melupakan sesuatu. Dia tidak pernah mendengar langsung dari 'Winter' tentang balasan pernyataan cintanya. Elijah tidak pernah menyampaikan atau menanyakan langsung ke 'Winter', dia tidak tahu apa yang sebenarnya 'Winter' rasakan. Elijah hanya mendengar kabar dari teman-teman nya tentang 'Winter' tanpa dia bertemu langsung atau berbicara langsung padanya. Ini yang membuat daftar panjang kesalahpahaman antara Elijah dan juga Winter. 



Park Jun Yeong
Park Jun Yeong adalah putra kedua dari pimpinan Jangsil Grup. Jangsil Grup sendiri adalah sebuah perusahaan retail yang cukup terkenal di Korea. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan, properti dan juga fashion ini sangat di gemari di Korea. Sekarang Jangsil Grup juga merambah dunia politik, dengan menjadi sponsor utama calon pemimpin distrik Seoul. Hal ini menambah daftar panjang pencapaian terbaik dari Jangsil Grup. Jangsil Grup sendiri memiliki 2 orang putra dan 1 orang putri. Putra tertuanya bernama Park Jae Yeong, putra kedua Park Jun Yeong dan putri satu-satunya bisa di sebut juga magnae (anak terakhir di Korea) bernama Park Sae Yeong.
Park Jun Yeong atau sering di panggil Jun ini sejak kecil dia hidup di lingkungan yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Dia mulai kecil hidup dengan kemewahan dan juga privilege dari orang tuanya yang membuat hidupnya terlihat sangat mudah di mata orang lain. Namun dibalik semua kemewahan yang dia miliki, di usianya yang masih sangat muda, dia harus kehilangan ibunya. Ibu Jun Yeong menderita kanker dan akhirnya harus meninggalkan dia serta kakaknya yaitu Jae Yeong. Setelah kematian ibunya, sang ayah menikah lagi, dan Jun pun memiliki ibu tiri, serta tak lama kemudian dia memiliki adik tiri yaitu Park Sae Yeong. Baik Jun Yeong maupun Jae Yeong masih belum bisa menerima keberadaan ibu tirinya itu, Jun dan juga Jae kakaknya, masih menjaga jarak dengan ibu tiri mereka. Padahal, ibu tiri mereka adalah perempuan yang sangat baik, akan tetapi bayang-bayang ibu kandung merekalah yang membuat 2 kaka beradik ini sulit menerima kedatangan ibu tiri mereka. 
Setelah keberadaan Sae Yeong, perlahan, Jun mulai membuka hatinya untuk menerima keberadaan ibu dan juga adik tirinya. 
Park Jun Yeong adalah winter, dia adalah cinta pertama Elijah. 

Apakah Jun juga memiliki perasaan yang sama dengan Elijah? 
Apakah Elijah akan kembali bertemu dengan Jun? 
Apakah kesalahan pahaman yang terjadi di masa lalu bisa di selesaikan? 
Bisakah mereka berdua kembali bersatu dan saling mengungkapkan perasaan masing-masing? 
Akankah keluarga Jun menjadi harmonis seperti saat ibu Jun masih hidup? 

And the story will begin.... 



Part 1 
#My_Crush 
Di pagi yang begitu cerah, karena pada saat itu memasuki musim panas untuk Seoul, Korea Selatan. Cuaca yang panas membuat beberapa orang memegang kipas di tangannya. Gerbang sekolah SMA Shinwha masih terbuka lebar, karena jam sekolah masih terbilang pagi walaupun keadaan musim panas membuat terlihat sudah siang. Banyak beberapa murid lalu lalang di depan sekolah, ada juga mereka yang asik mengobrol di lingkungan sekolah. Terlihat seorang gadis, dengan seragam khas sekolah Korea, lengkap dengan sweater dan tas ransel yang penuh ornamen boneka sedang berjalan di antara murid-murid lainnya. Dia memiliki mata yang sangat indah, rambut coklat sebahu dan juga tubuh yang ramping membuat beberapa mata murid lelaki memandangnya. Gadis itu berjalan melewati tangga sekolah, lalu langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis yang berambut ikal dengan  kacamata dan juga bahel di giginya sedang menghadang langkahnya di anak tangga. 
'Ya... Hong Jia... Mwohae??' tanya Elijah kebingungan dengan sikap teman sebangku nya itu. (Hey.. Hong Jia.. Ada apa?) 
'Bwa.... ' seru Jia sambil menunjukan syal berwarna merah yang ada di tangannya. (Lihat) 
Elijah terperangah melihat syal tebal berwarna merah yang sangat cantik di depan matanya. 
'Ya Hong Jia... Daebak... Jinjja daebak...!!!' seru Elijah sambil beranjak dan memegang syal di tangan Jia (Hong Jia keren, benar-benar keren) 
'Aku menyelesaikan dalam semalaman... Gimana..?? 'Kata Jia dengan nada sombong
'Wahhh... Daebak... Injeong...!!' jawab Elijah sambil merangkuk Jia dan mereka berjalan memasuki kelasnya. (Wah.. Keren.. Kuakui) 
Elijah dan Jia duduk di bangku mereka masing-masing yang letaknya berdekatan. Lalu Jia memberikan jepit rambut berwarna merah dengan ornamen rajutan bunga peony kesukaan Elijah. 
'Wahhh... Neomu yeppeo... ' seru Elijah senang (wah cantiknya) 
'Maem hae deuro...??!' tanya Jia (kamu menyukainya?) 
'Danhayeong haji...!!' seru Elijah sambil menyelipkan jepit rambut pemberian Jia ke rambutnya (Tentu Saja) 
'Ya... Elijah... ' seru Jia sambil memberi isyarat kepada Elijah untuk menoleh kebelakang. 
Saat Elijah menoleh kebelakang, dia melihat Park Jun Yeong yang memasuki ruangan kelas. Jun Yeong adalah ketua kelas di kelas Elijah dan juga Jia. Sejak memasuki sekolah, Elijah sudah menyukai Jun Yeong, akan tetapi dia menahan diri untuk tidak memperlihatkan perasaannya itu kepada Jun Yeong. Dan yang tahu hanya sahabat dekatnya yaitu Jia. 
'Kapan kamu akan menyatakan perasaanmu ke Jun Yeong?' tanya Jia sembari berbisik ke Elijah. 
'Entahlah... Mungkin di hari kelulusan nanti...!!!' jawab Elijah
'Kenapa tidak sekarang saja... ?' 
Elijah memandang wajah semangat sahabatnya itu, lalu dia kembali berbisik ke telinga Jia. 
'Aku takut di tolak... ' bisik Elijah
'Hah....!!!' seru Jia dengan keras yang membuat mata semua murid tertuju pada mereka berdua. 
'Yah.... ' sentak Elijah sambil berusaha menutup mulut Jia berserta rasa malunya. 
Jun Yeong melirik kearah Elijah dan juga Jia, namun dengan hitungan detik Jun Yeong kembali mengalihkan pandangannya di arah buku di depannya. 
'Mianhae... ' bisik Jia merasa bersalah karena teriakannya tadi. (Maaf) 
Tak lama kemudian guru memasuki ruang kelas dan pelajaran hari itupun di mulai. 
Hari sudah mulai sore, jam di dinding juga sudah menunjukan waktu untuk pulang. Namun masih ada beberapa murid yang mengikuti pelajaran tambahan, jadi masih ada beberapa siswa dan juga siswi di dalam kelas termasuk Elijah dan juga Jia. Jun Yeong beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kearah pintu keluar kelasnya. Elijah yang memandangnya dari tadi seketika mengikuti kepergian Jun Yeong. Dia melihat dari pintu kelasnya, Jun Yeong melangkah membelakangi Elijah. Walaupun memandang punggung nya saja, itu membuat Elijah merasa bahagia, sedangkan Jia hanya bisa menggeleng kan kepalanya melihat tingkah konyol sahabatnya itu. 
Di perjalanan pulang, Jia terus membujuk Elijah untuk menyatakan perasaannya kepada Jun Yeong, namun Elijah tetap saja menolaknya karena dia merasa belum siap dengan jawaban terburuk dari Jun Yeong.
'Elijah... Aku rasa kamu tidak perlu menunggu selama itu... Kamu harus katakan perasaan mu ke Jun Yeong... 'Desak Jia
'Aku masih belum mempersiapkan diriku untuk penolakan yang mungkin sangat amat buruk Jia.. ' jawab Elijah dengan nada lemah. 
'Kamu kan cantik... Masuk peringkat 10 besar pula di sekolah... Masak iya Jun Yeong gak mau sama kamu, lagian kalian kan satu ekskul... Pasti lah dia mau... ' lanjut Jia membujuk Elijah
Elijah menghela nafas panjang dan membuka jendela bus yang mereka naiki saat ini. 
'Jia ya... Jun Yeong itu seperti bintang di langit. Cahaya kecilnya yg tidak pernah redup, selalu bersinar, walaupun pagi datang bintang tetap ada. Dan aku hanya seperti kura-kura di bumi, yang berjalan lambat tanpa bisa mendongakan kepala keatas langit untuk melihat bintang... ' jelas Elijah sedih. 
'Ya Elijah... Kura-kura tidak perlu mendongakkan kepalanya untuk melihat bintang... Dia cukup pergi ke danau dan melihat bintang dari pantulan air di danau. Benar kan...?? 'Kata Jia kemudian
Elijah menatap sahabatnya yang duduk tepat di sampingnya. Dan dia sadar kalau semua kata-kata yang Jia katakan barusan benar adanya. 
'Elijah... Intinya setiap mahkluk hidup di dunia ini punya cara mereka masing-masing untuk menggapai semua keinginan nya, termasuk kamu, Jun Yeong dan juga aku... ' lanjut Jia. 
Sesampainya di rumah, Elijah merenungi kata-kata dari Jia di perjalanan mereka pulang tadi. Apa yang dikatakan Jia memang benar, dan dia harusnya segera membari tahu perasaannya dengan Jun Hyeong. 
Keesokan paginya kelas Elijah dan juga Jia sangat ramai. Disana ada Choi Sunha, salah satu gadis cantik yg terkenal di sekolahnya sedang menyatakan cinta kepada Jun Yeong. 
'Jun Yeong a... Aku sudah lama menyukaimu... ' kata Sunha dengan nada lirih dan malu-malu. 
Serentak seluruh siswa di kelas memberikan tepuk tangan dan dukungan kepada Sunha kecuali Elijah yang tampak murung dan juga Jia yang sebenarnya masih belum sadar dengan apa yang sebenarnya terjadi di kelasnya itu. 
'Terima... Terima... Terima... 'Seru para murid di kelas yang membuat suasana semakin gaduh. 
Jun Yeong tetap tenang dan tidak bergeming dari tempat duduknya. 
'Jun Yeong a.... ' kata Sunha lagi
'Berapakah nilai x dari log 100=2x? Dan berapa hasil dari 29log0? ' tanya Jun Yeong tanpa menoleh ke arah Sunha sama sekali. 
Akibat kata-kata Jun Yeong itu semua murid di kelas jadi diam. Jun Yeong memang pemegang predikat rangking 1 pararel di sekolahan itu, tak heran jika dia terkadang melontarkan pertanyaan yang di luar nalar. 
'Aaa apa Jun Yeong?? ' tanya Sunha terbata-bata
Jun Yeong menutup buku yang sedari tadi dia baca, lalu memandang ke arah Sunha yang masih berdiri di sampingnya. Jun Yeong ikut berdiri menghadap Sunha. 
'Apa kau yakin dengan kata-kata mulai barusan?' tanya Jun Yeong dengan tatapan dingin
'Tentu aku yakin... Aku menyukaimu Jun Yeong... ' jawab Sunha dengan optimis. 
'Apa yang kamu sukai dariku? ' tanya Jun Yeong balik
'Semuanya aku suka... ' lanjut Sunha dengan  mata berbinar. 
'Apa kau tahu makanan kesukaanku? Kau tau apa yang aku inginkan? Lalu satu hal lagi... Apa tadi kau bisa menjawab soal yang aku tanyakan? ' kata Jun Yeong dengan tatapan mengintimidasi. 
Sunha terdiam dan dia menundukan kepalanya. Lalu Jun Yeong beranjak meninggalkan Sunha, seisi kelas tampak tercengang dengan sikap Jun Yeong yang begitu dingin ke Sunha. Dari depan pintu kelas, langkah Jun Yeong terhenti. 
'Aku hanya ingin bersekolah... Terima kasih sudah menyukai ku, tapi maaf aku sama sekali tidak tertarik dengan percintaan. Karena menurutku cinta itu tidak pasti, tapi matematika adalah sebuah kepastian. Karena aku suka sesuatu yang pasti jadi kuputuskan untuk menyukai pelajaran, bukan percintaan. ' jelas Jun Yeong lalu dia keluar dari kelasnya. 
Setelah Jun Yeong keluar, seisi kelas jadi ramai. Ada 2 kubu disana, ada yang mengagumi jawaban Jun Yeong ada pula yang menggunjing Jun Yeong. Namun apapun itu, tidak merubah peristiwa naas hari itu untuk Sunha. Dia harus menanggung malu karena cintanya di tolak dan dia juga di permalukan di depan teman-teman nya. Berhari-hari Sunha terlihat sangat murung, sedangkan Jun Yeong tampak baik-baik saja seperti biasanya. 
Jun Yeong memiliki sahabat dekat bernama Woo Shik, Choi Woo Shik. Woo Shik tidak satu kelas dengan Jun Yeong, akan tetapi keluarga mereka yang begitu dekat dan di tambah Woo Shik serta Jun Yeong mulai kecil bersama, itu menjadikan mereka bukan hanya sekedar sahabat tapi bisa di katakan keluarga juga. 
'Ya Jun Yeong a... Kenapa kamu menolak Sunha? Dia gadis paling cantik disini. ' kata Woo shik sambil memakan es krim di samping Jun Yeong
'Menurutku dia tidak cantik... ' jawab Jun Young sambil terus menggambar sesuatu di bukunya. 
'Hah... Kata ibuku masa SMA adalah masa yang indah, kita bisa bertemu dengan cinta pertama kita di SMA... ' lanjut Woo Shik dengan melankolis. 
'Tidak harus di SMA untuk bertemu dengan cinta pertama mu... ' jawab Jun Yeong sambil beranjak dari tempat duduknya. 
'Ya Jun Yeong a... Kkatji ga... ' kata Woo Shik sambil mengikuti Jun Yeong. (Tunggu aku) 
Jun Yeong dan Woo Shik berjalan ke kelas mereka, karena jam istirahat sudah berakhir. Sesampainya di depan kelas, Jun Yeong tidak sengaja bertarakan dengan Elijah. 
'Maaf Banjang... ' kata Elijah sambil merapikan buku Jun Yeong yang terjatuh di lantai. (Ketua kelas) 
Jun Yeong hanya terdiam dan terus memandang Elijah yang masih merapikan bukunya. Setelah rapi Elijah memberikannya kepada Jun Yeong. Lalu Jun Yeong membungkukkan badannya dan mendekati Elijah. Jantung Elijah berdegup dengan sangat kencang, dia tidak menyangka sekarang wajahnya hanya berjarak 10cm dengan wajahnya Jun Yeong. 
'El.. Aku rasa kau harus menggosok gigi... Ada noda kimchi di gigimu... ' kata Jun Yeong kemudian membuat seisi kelas tertawa. 
Spontan Elijah menutup mulutnya dan berlari meninggalkan kelasnya menuju kamar mandi.